SEMINAR
MAHASISWA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN
PROGRAM
PPG TERINTEGRASI SMK KOLABORATIF
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
MAKALAH
SEMINAR
Judul :
Pola Pengelolaan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Di Kenagarian Sarilamak
Pemakalah : Fistiyana Rahmi,
A. Md
No.Bp :
1111336002
Hari / tanggal : Rabu, 10 Oktober 2012
Jam :
10.00 – 11.30 WIB
Tempat :
Ruangan PPGT
Moderator/No.Bp : Catur Parah GumantiPutri, A. Md (1111336004)
Notulen/No.Bp : Husni Afrida Hsb, A.Md (1111336015)
Pembahas utama/No.Bp : 1. Tuti Novianti, A. Md
(1111336010)
2. Yogi Putra, A. Md (1111336014)
3. Neneng Purwati, A. Md (1111336019)
Narasumber :
Siska Frianti, S.E, M.Si
Pembimbing
: 1. Ir. Setya
Dharma, M.Si
2. Yelfiarita, S.P, M.P
POLA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
TANAMAN PANGAN
DI KENAGARIAN SARILAMAK *)
Fistiyana Rahmi, A.Md **)
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komoditas
petanian sangatlah penting dan strategis karena menyangkut kebutuhan dasar
manusia. Teori Piramida Maslow menyatakan bahwa kebutuhan fisiologis manusia
termasuk pangan merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi.
Seiring dengan terus meningkatnya jumlah populasi di dunia yang tidak diimbangi
dengan kenaikan penyediaan bahan pangan karena produktifitas pertanian pangan
yang meningkat lebih lambat, sehingga ketahanan pangan global berada dalam
kondisi yang menghawatirkan.
Di Indonesia kebutuhan pangan selalu meningkat
dari tahun ke tahun seiring dengan laju pertambahan penduduk, akan tetapi laju
peningkatan kebutuhan pangan tersebut tidak
sebanding dengan laju penambahan produksi komoditi pangan di lapangan sehingga terjadinya kekurangan disetiap
tahunnya yang membuat kita harus mengimpor produk pangan seperti beras dan produk komoditi pangan lainnya dari luar
negeri (Agustamar, 2008).
Hal
ini membuat para petani memanfaatkan lahan pertaniannya hanya untuk peningkatan
satu komoditi pangan saja, tanpa memikirkan keseimbangan ekosistem, keadaan
tanah, ketersediaan unsur hara tanah di lahan pertanian, dan kurangnya
pemanfaatan lahan secara optimum.
Penulis mengatakan hal demikian karena dengan hanya menanam satu komoditi saja
sepanjang tahun, akan memanfaatkan unsur hara tanah tanpa ada tindakan untuk
menjaga ketersediaannya di tanah dan akan berpengaruh negatif terhadap
keseimbangan ekosistem, hasil produksi serta pendapatan petani. Selain itu,
dengan menanam satu komoditi seperti padi, jagung atau palawija saja. Akan
muncul masa bera pada lahan dengan tujuan untuk mengistirahatkan lahan sebelum
menanam komoditi yang sama kembali.
Hal demikian dilakukan dengan membiarkan
lahan begitu saja tanpa adanya pemberikan masukan hara tambahan kepada tanah,
sehingga lahan akan tersia-siakan selama masa bera tersebut. Hal ini membuat
lahan dipaksa terus menerus menyediakan unsur hara untuk mendukung pertumbuhan
tanaman tanpa penambahan unsur hara kembali. Dan saat masa bera tersebut lahan tidak
akan menghasilkan apa-apa, sehingga akan sangat mubazir.
Sehubungan
dengan hal tersebut di atas, maka upaya untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian yang ada menjadi sangat penting. Dengan upaya memanfaatkan dan mengelola sumberdaya lahan yang ada tersebut secara optimum. Kondisi seperti itu sedang terjadi di Kenagarian Sarilamak (Kota
Sarilamak), yang merupakan salah satu ibukota kabupaten di propinsi Sumatera
Barat, yakni ibukota dari Kabupaten Limapuluh Kota.
**) Mahasiswa semester VIII program studi Manajemen Produksi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Dilihat dari kebutuhan beras saja, kebutuhan
konsumsi per tahunnya untuk wilayah Kabupaten Limapuluh Kota masih mengalami
kekurangan sebanyak 202.531,01 ton. Sehingga Kenagarian Sarilamak yang
merupakan bagian dari Kabupaten Limapuluh Kota belum mampu untuk mencukupi
kekurangan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah propinsi
Sumatera Barat harus mengimpor beras dari luar.
Berdasarkan
pengamatan singkat penulis di lapangan, rendahnya hasil produksi pertanian
tanaman pangan di Nagari Sarilamak ini disebabkan oleh beberapa faktor. Rusaknya
tanah di areal lahan pertanian tanaman pangan ini merupakan penyebab rendahnya
produksi, diperkirakan kerusakan tanah ini akibat kurangnya unsur bahan organik
di dalam tanah sehingga menggaggu pertumbuhan tanaman yang akhirnya berdampak
negatif terhadap produksi.
Kurangnya pemahaman petani untuk memanfaatan lahan secara optimum dan
pengelolaan lahan yang kurang tepat juga merupakan salah satu penyebab
rendahnya produksi komoditi pangan saat ini.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mencoba
untuk melihat lebih dalam bagaimana pola pengelolaan lahan oleh masyarakat
setempat yang dirasa masih kurang tepat dan belum optimum, agar nantinya
penulis dapat memberikan saran berupa solusi untuk meminimalisir kerusakan yang
terjadi, menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat petani serta
dapat meningkatkan hasil produksi komoditi tanaman pangan di Kenagarian
Sarilamak.
Oleh karena itu, dalam penelitian kali
ini penulis mengambil judul “Pola
Pengelolaan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Di Kenagarian Sarilamak”.
1.1. Perumusan masalah
Dari penjelasan
di atas maka timbul pertanyaan :
1.
Apa penyebab rendahnya produksi hasil pertanian
tanaman pangan di Kenagarian Sarilamak ?
2.
Bagaimana pola pengelolaan lahan yang dilakukan
oleh masyarakat di Kenagarian Sarilamak untuk komoditi tanaman pangan selama
ini ?
3. Bagaimana pola pengelolaan lahan yang tepat
untuk meningkatkan hasil produksi komoditi tanaman pangan di Kenagarian
Sarilamak ?
1.2. Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan
eksternal yang menjadi penyebab berkurangnya produksi hasil pertanian tanaman
pangan di Kenagarian Sarilamak.
2.
Mencarikan solusi untuk masalahan rendahnya
produksi yang sedang dihadapi oleh petani tanaman pangan di Kenagarian
Sarilamak.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Waktu
dan Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di Kenagarian Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh
Kota. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa di Kenagarian ini petani komoditi tanaman pangan memiliki
masalah dengan masih rendahnya produktifitas lahan dan pendapatan mereka dari
tahun ke tahun, tanpa adanya solusi yang berarti. Penelitian ini akan
dilaksanakan selama 1 bulan setelah dikeluarkannya surat rekomendasi dari
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
3.2.
Cara
pelaksanaan penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan dengan metode survey, dengan menggunakan alat bantu kuisioner.
Petani sasaran yang diambil adalah petani yang berada di lingkungan Kenagarian
Sarilamak. Sampel yang akan diambil di nagari tersebut, dengan cara proposiv sampling
terhadap jumlah petani pada masing-masing kelompok tani di Kenagarian Sarilamak
tersebut.
3.3.
Tahapan
pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Penetuan topik penelitian
2. Perencanaan penelitian
3. Pelaksanaan penelitian
4. Pengumpulan data
5. Pengolahan data
6. Pembuatan laporan penelitian
3.4.
Metode
dan teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.
Penelitian Kepustakaan (Library
Research)
Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk mendapatkan konsepsi teori atau
doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian pendahulu yang berhubungan
dengan objek telaahan.
b.
Penelitian lapangan (Field
Research)
Penelitian untuk memperoleh data sebagai penunjang dalam penelitian ini
dilakukan penelitian lapangan (field research) untuk mendapatkan data
primer guna akurasi terhadap hasil yang dipaparkan, yang dapat berupa pendapat
dari informan, responden, yang relevan dengan objek yang di teliti. Selain itu,
peneliti juga melakukan observasi langsung ke lapangan.
Adapun alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan wawancara dan pengisian kuisioner. Wawancara
dilakukan terhadap responden serta narasumber. Untuk mengetahui lebih mendalam
tentang hal-hal yang ingin di temukan jawaban nantinya, yaitu menggunakan
teknik wawancara dengan mengadakan komunikasi langsung kepada responden dan
narasumber, dan juga menggunakan pedoman wawancara guna mencari jawaban atas
masalah dan kendala mengenai masalah kurangnya hasil produksi pertanian tanaman
pangan dan rendahnya pendapatan petani.
Untuk pengambilan data melalui kuisioner dilakukan dengan cara diberikan
langsung kepada petani-petani yang telah dipilih sebagai sampel yang terdiri
dari para petani komoditi tanaman pangan dari masing–masing Jorong di
Kenagarian Sarilamak. Angket atau kuisioner ini berisikan daftar pertanyaan
sesuai topik ini.
3.5. Teknik analisis dan metode pengujian
Sedangkan analisa data mengunakan analisa
diskriptif kualitatif, dimana hasil-hasil pengamatan akan dijelaskan secara
sistematis, yang ditunjang dengan bukti-bukti di lapangan berupa data statistik
diskriptif dalam bentuk tabel. Untuk hasil wawancara mendalam yang telah
dilakukan dengan berbagai responden, karena tidak dapat disajikan dalam bentuk
statistik, maka akan disajikan dalam bentuk penjelasan atau narasi yang
disertai dengan foto-foto dan dokumen-dokumen pelengkap lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustamar. 2007. Perbandingan Metode SRI (The System of Rice Intensification) Dengan Cara Konvensional Pada
Sawah Lama Asal Ultisol Dan Pengaruhnya Terhadap asil Tanaman Padi. Jurnal
Penelitian. Jurnal Dinamika
Pertanian. Vol. 12(1):1-7.
Agustamar. 2008.
Prospek penerapan metode SRI (The System of Rice Intensification) pada
sawah bukaan baru. Disertasi Pascasarjana Unand, Padang. 209 hal.
Anynomous. 2005. Pupuk Organink Tingkatkan Produksi Pertanian.
Deptan. Jakarta.
Ariyanto, D.P. 2007. Pengelolaan Lahan Kering Untuk Pertanian
Hortikultur Di Daerah Tawangmangun, Kerawang. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Arifin. 2002. Cekaman Air dan Kehidupan Tanaman. Fakultas Pertanian
Universitas Briwijaya. Malang.
BPS Kabupaten Limapuluh
Kota. 2008. Kabupaten
Limapuluh Kota Dalam Data. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Limapuluh Kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar