Minggu, 07 Oktober 2012


SEMINAR MAHASISWA


PROGRAM STUDI  MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN
PROGRAM PPG TERINTEGRASI SMK KOLABORATIF
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

MAKALAH SEMINAR

Judul                                      : Pola Pengelolaan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Di Kenagarian             Sarilamak
Pemakalah                               : Fistiyana Rahmi, A. Md
No.Bp                                     : 1111336002
Hari / tanggal                            : Rabu, 10 Oktober 2012
Jam                                          : 10.00 – 11.30 WIB
Tempat                                    : Ruangan PPGT
Moderator/No.Bp                   : Catur Parah GumantiPutri, A. Md (1111336004)
Notulen/No.Bp                       : Husni Afrida Hsb, A.Md (1111336015)
Pembahas utama/No.Bp          : 1. Tuti Novianti, A. Md (1111336010)
                                                  2. Yogi Putra, A. Md (1111336014)
                                                  3. Neneng Purwati, A. Md (1111336019)
Narasumber                            : Siska Frianti, S.E, M.Si
Pembimbing                            : 1. Ir. Setya Dharma, M.Si
                                                  2. Yelfiarita, S.P, M.P



POLA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN 
DI KENAGARIAN SARILAMAK *)
Fistiyana Rahmi, A.Md **)

I.      PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Komoditas petanian sangatlah penting dan strategis karena menyangkut kebutuhan dasar manusia. Teori Piramida Maslow menyatakan bahwa kebutuhan fisiologis manusia termasuk pangan merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi. Seiring dengan terus meningkatnya jumlah populasi di dunia yang tidak diimbangi dengan kenaikan penyediaan bahan pangan karena produktifitas pertanian pangan yang meningkat lebih lambat, sehingga ketahanan pangan global berada dalam kondisi yang menghawatirkan.
Di Indonesia kebutuhan pangan selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan laju pertambahan penduduk, akan tetapi laju peningkatan kebutuhan pangan tersebut tidak sebanding dengan laju penambahan produksi komoditi pangan di lapangan sehingga terjadinya kekurangan disetiap tahunnya yang membuat kita harus mengimpor produk pangan seperti beras dan produk komoditi pangan lainnya dari luar negeri (Agustamar, 2008).
Hal ini membuat para petani memanfaatkan lahan pertaniannya hanya untuk peningkatan satu komoditi pangan saja, tanpa memikirkan keseimbangan ekosistem, keadaan tanah, ketersediaan unsur hara tanah di lahan pertanian, dan kurangnya pemanfaatan lahan secara optimum. Penulis mengatakan hal demikian karena dengan hanya menanam satu komoditi saja sepanjang tahun, akan memanfaatkan unsur hara tanah tanpa ada tindakan untuk menjaga ketersediaannya di tanah dan akan berpengaruh negatif terhadap keseimbangan ekosistem, hasil produksi serta pendapatan petani. Selain itu, dengan menanam satu komoditi seperti padi, jagung atau palawija saja. Akan muncul masa bera pada lahan dengan tujuan untuk mengistirahatkan lahan sebelum menanam komoditi yang sama kembali.
Hal demikian dilakukan dengan membiarkan lahan begitu saja tanpa adanya pemberikan masukan hara tambahan kepada tanah, sehingga lahan akan tersia-siakan selama masa bera tersebut. Hal ini membuat lahan dipaksa terus menerus menyediakan unsur hara untuk mendukung pertumbuhan tanaman tanpa penambahan unsur hara kembali. Dan saat masa bera tersebut lahan tidak akan menghasilkan apa-apa, sehingga akan sangat mubazir.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka upaya untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian yang ada menjadi sangat penting. Dengan upaya memanfaatkan dan mengelola sumberdaya lahan yang ada tersebut secara optimum. Kondisi seperti itu sedang terjadi di Kenagarian Sarilamak (Kota Sarilamak), yang merupakan salah satu ibukota kabupaten di propinsi Sumatera Barat, yakni ibukota dari Kabupaten Limapuluh Kota.

*)    Makalah ini diseminarkan pada tanggal 10 Oktober 2012
**) Mahasiswa semester VIII program studi Manajemen Produksi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Dilihat dari kebutuhan beras saja, kebutuhan konsumsi per tahunnya untuk wilayah Kabupaten Limapuluh Kota masih mengalami kekurangan sebanyak 202.531,01 ton. Sehingga Kenagarian Sarilamak yang merupakan bagian dari Kabupaten Limapuluh Kota belum mampu untuk mencukupi kekurangan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah propinsi Sumatera Barat harus mengimpor beras dari luar. 
Berdasarkan pengamatan singkat penulis di lapangan, rendahnya hasil produksi pertanian tanaman pangan di Nagari Sarilamak ini disebabkan oleh beberapa faktor. Rusaknya tanah di areal lahan pertanian tanaman pangan ini merupakan penyebab rendahnya produksi, diperkirakan kerusakan tanah ini akibat kurangnya unsur bahan organik di dalam tanah sehingga menggaggu pertumbuhan tanaman yang akhirnya berdampak negatif terhadap produksi. Kurangnya pemahaman petani untuk memanfaatan lahan secara optimum dan pengelolaan lahan yang kurang tepat juga merupakan salah satu penyebab rendahnya produksi komoditi pangan saat ini.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mencoba untuk melihat lebih dalam bagaimana pola pengelolaan lahan oleh masyarakat setempat yang dirasa masih kurang tepat dan belum optimum, agar nantinya penulis dapat memberikan saran berupa solusi untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi, menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat petani serta dapat meningkatkan hasil produksi komoditi tanaman pangan di Kenagarian Sarilamak.
Oleh karena itu, dalam penelitian kali ini penulis mengambil judul “Pola Pengelolaan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Di Kenagarian Sarilamak”.

1.1.  Perumusan masalah
Dari penjelasan di atas maka timbul pertanyaan :
1.         Apa penyebab rendahnya produksi hasil pertanian tanaman pangan di Kenagarian Sarilamak ?
2.    Bagaimana pola pengelolaan lahan yang dilakukan oleh masyarakat di Kenagarian Sarilamak untuk komoditi tanaman pangan selama ini ?
3.    Bagaimana pola pengelolaan lahan yang tepat untuk meningkatkan hasil produksi komoditi tanaman pangan di Kenagarian Sarilamak ?

1.2.  Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1.        Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi penyebab berkurangnya produksi hasil pertanian tanaman pangan di Kenagarian Sarilamak.
2.        Mencarikan solusi untuk masalahan rendahnya produksi yang sedang dihadapi oleh petani tanaman pangan di Kenagarian Sarilamak.

III.  METODOLOGI PENELITIAN
3.1.       Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kenagarian Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Kenagarian ini petani komoditi tanaman pangan memiliki masalah dengan masih rendahnya produktifitas lahan dan pendapatan mereka dari tahun ke tahun, tanpa adanya solusi yang berarti. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan setelah dikeluarkannya surat rekomendasi dari Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
3.2.       Cara pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey, dengan menggunakan alat bantu kuisioner. Petani sasaran yang diambil adalah petani yang berada di lingkungan Kenagarian Sarilamak. Sampel yang akan diambil di nagari tersebut, dengan cara proposiv sampling terhadap jumlah petani pada masing-masing kelompok tani di Kenagarian Sarilamak tersebut.
3.3.       Tahapan pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu:
1.      Penetuan topik penelitian
2.      Perencanaan penelitian
3.      Pelaksanaan penelitian
4.      Pengumpulan data
5.      Pengolahan data
6.      Pembuatan laporan penelitian
3.4.       Metode dan teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.    Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk mendapatkan konsepsi teori atau doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian pendahulu yang berhubungan dengan objek telaahan.
b.    Penelitian lapangan (Field Research)
Penelitian untuk memperoleh data sebagai penunjang dalam penelitian ini dilakukan penelitian lapangan (field research) untuk mendapatkan data primer guna akurasi terhadap hasil yang dipaparkan, yang dapat berupa pendapat dari informan, responden, yang relevan dengan objek yang di teliti. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi langsung ke lapangan.
Adapun alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara dan pengisian kuisioner. Wawancara dilakukan terhadap responden serta narasumber. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal-hal yang ingin di temukan jawaban nantinya, yaitu menggunakan teknik wawancara dengan mengadakan komunikasi langsung kepada responden dan narasumber, dan juga menggunakan pedoman wawancara guna mencari jawaban atas masalah dan kendala mengenai masalah kurangnya hasil produksi pertanian tanaman pangan dan rendahnya pendapatan petani.
Untuk pengambilan data melalui kuisioner dilakukan dengan cara diberikan langsung kepada petani-petani yang telah dipilih sebagai sampel yang terdiri dari para petani komoditi tanaman pangan dari masing–masing Jorong di Kenagarian Sarilamak. Angket atau kuisioner ini berisikan daftar pertanyaan sesuai topik ini.
3.5.       Teknik analisis dan metode pengujian
          Sedangkan analisa data mengunakan analisa diskriptif kualitatif, dimana hasil-hasil pengamatan akan dijelaskan secara sistematis, yang ditunjang dengan bukti-bukti di lapangan berupa data statistik diskriptif dalam bentuk tabel. Untuk hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan dengan berbagai responden, karena tidak dapat disajikan dalam bentuk statistik, maka akan disajikan dalam bentuk penjelasan atau narasi yang disertai dengan foto-foto dan dokumen-dokumen pelengkap lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustamar. 2007. Perbandingan Metode SRI (The System of Rice Intensification) Dengan Cara Konvensional Pada Sawah Lama Asal Ultisol Dan Pengaruhnya Terhadap asil Tanaman Padi.  Jurnal Penelitian. Jurnal Dinamika Pertanian. Vol. 12(1):1-7.
Agustamar. 2008. Prospek penerapan metode SRI (The System of Rice Intensification) pada sawah bukaan baru. Disertasi Pascasarjana Unand, Padang. 209 hal.
Anynomous. 2005. Pupuk Organink Tingkatkan Produksi Pertanian. Deptan. Jakarta.
Ariyanto, D.P. 2007. Pengelolaan Lahan Kering Untuk Pertanian Hortikultur Di Daerah Tawangmangun, Kerawang. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Arifin. 2002. Cekaman Air dan Kehidupan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Briwijaya. Malang.
BPS Kabupaten Limapuluh Kota. 2008. Kabupaten Limapuluh Kota Dalam Data. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Limapuluh Kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar